1. Jenis-jenis
Diam
Sesungguhnya diam itu sangat
bermacam-macam penyebab dan dampaknya. Ada yang dengan diam
jadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah.
Semuanya bergantung kepada niat, cara, situasi, juga kondisi
pada diri dan lingkungannya. Berikut ini bisa kita lihat
jenis-jenis diam:
a. Diam Bodoh
Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan.
Hal ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan
ketidakmengertiannya, atau kelemahan pemahaman dan alasan
ketidakmampuan lainnya. Namun diam ini jauh lebih baik dan
aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu.
b. Diam Malas
Diam jenis merupakan keburukan, karena diam pada saat orang
memerlukan perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa
sedang tidak mood, tidak berselera atau malas.
c. Diam Sombong
Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam
berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak
selevel dengannya.
d. Diam Khianat
Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan
orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang
menyelamatkan adalah diam yang keji.
e. Diam Marah
Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya, baiknya
adalah jah lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan
lebih memperkeruh suasana. Namun, buruknya adalah dia
berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan
kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah
masalah.
f. Diam Utama (Diam Aktif)
Yang dimaksud diam keutamaan adalah bersikap diam hasil dari
pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan
bahwa engan bersikap menahan diri (diam) maka akan menjadi
maslahat lebih besardibanding dengan berbicara.
2. Keutaam Diam Aktif
a. Hemat Masalah
Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata
yang berpeluang menimbulkan masalah.
b. Hemat dari Dosa
Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi
dosapun menipis, terhindar dari kesalahan kata yang
menimbulkan kemurkaan Allah.
c. Hati Selalu Terjaga dan Tenang
Dengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya, ujub,
takabbur atau aneka penyakit hati lainnya yang akan
mengeraskan dan mematikan hati kita.
d. Lebih Bijak
Dengan diam aktif berarti kita menjadi pesdengar dan
pemerhati yang baik, diharapkan dalam menghadapi sesuatu
persoalan, pemahamannya jauh lebih mendaam sehingga
pengambilan keputusan pun jauh lebih bijak dan arif.
e. Hikmah Akan Muncul
Yang tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri
dengan diam aktif adalah bercahayanya qolbu, memberikan ide
dan gagasan yang cemerlang, hikmah tuntunan dari Allah
swtakan menyelimuti hati, lisan, serta sikap dan perilakunya.
f. Lebih Berwibawa
Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif
akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih
segan untuk mempermainkan atau meremehkan.
Selain itu, diam aktif merupakan upaya
menahan diri dari beberapa hal, seperti:
- Diam dari perkataan dusta
- Diamdari perkataan sia-sia
- Diam dari komentar spontan dan
celetukan
- Diam dari kata yang berlebihan
- Diam dari keluh kesah
- Diam dari niat riya dan ujub
- Diam dari kata yang menyakiti
- Diam dari sok tahu dan sok pintar
Mudah-mudahan kita menjadi terbiasa
berkata benar atau diam. Semoga pula Allah ridha hingga
akhir hayat nanti, saat ajal menjemput, lisan ini
diperkenankan untuk mengantar kepergian ruh kita dengan
sebaik-baik perkataan yaitu kalimat tauhiid "laa ilaha
illallah" puncak perkataan yang menghantarkan ke surga.
|