TEMU ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIV. ANDALAS PADANG

Thursday, 18 July 2002 09:58
Beranda Artikel  List Anggota   Daftar

MENU UTAMA

Beranda
Artikel
Agenda Acara
List Anggota
Pengurus
Dosen FEUA
Daftar

TOPIK LAIN

Padang
Fak. Ekonomi
Unand
Teknologi
Aktual
Karier
Humoria
WEBMASTER

JAJAK PENDAPAT

 

Iklan

Iklan

Iklan

Iklan


Diam Itu Emas (Diam Aktif)
Oleh KH. Abdullah Gymnastiar

Dalam upaya mendewasakan diri kita, salah satu langkah awal yang harus kita pelajari adalah bagaimana menjadi pribadi yang berkemampuan dalam menjaga juga memelihara lisan dengan baik dan benar. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam.", hadits diriwayatkan oleh Bukhari.

1. Jenis-jenis Diam

Sesungguhnya diam itu sangat bermacam-macam penyebab dan dampaknya. Ada yang dengan diam jadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah. Semuanya bergantung kepada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan lingkungannya. Berikut ini bisa kita lihat jenis-jenis diam:

a. Diam Bodoh
Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun diam ini jauh lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu.

b. Diam Malas
Diam jenis merupakan keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa sedang tidak mood, tidak berselera atau malas.

c. Diam Sombong
Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengannya.

d. Diam Khianat
Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji.

e. Diam Marah
Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya, baiknya adalah jah lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun, buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah masalah.

f. Diam Utama (Diam Aktif)
Yang dimaksud diam keutamaan adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa engan bersikap menahan diri (diam) maka akan menjadi maslahat lebih besardibanding dengan berbicara.

2. Keutaam Diam Aktif

a. Hemat Masalah
Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata yang berpeluang menimbulkan masalah.

b. Hemat dari Dosa
Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosapun menipis, terhindar dari kesalahan kata yang menimbulkan kemurkaan Allah.

c. Hati Selalu Terjaga dan Tenang
Dengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya, ujub, takabbur atau aneka penyakit hati lainnya yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita.

d. Lebih Bijak
Dengan diam aktif berarti kita menjadi pesdengar dan pemerhati yang baik, diharapkan dalam menghadapi sesuatu persoalan, pemahamannya jauh lebih mendaam sehingga pengambilan keputusan pun jauh lebih bijak dan arif.

e. Hikmah Akan Muncul
Yang tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif adalah bercahayanya qolbu, memberikan ide dan gagasan yang cemerlang, hikmah tuntunan dari Allah swtakan menyelimuti hati, lisan, serta sikap dan perilakunya.

f. Lebih Berwibawa
Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih segan untuk mempermainkan atau meremehkan.

Selain itu, diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal, seperti:

  • Diam dari perkataan dusta
  • Diamdari perkataan sia-sia
  • Diam dari komentar spontan dan celetukan
  • Diam dari kata yang berlebihan
  • Diam dari keluh kesah
  • Diam dari niat riya dan ujub
  • Diam dari kata yang menyakiti
  • Diam dari sok tahu dan sok pintar

Mudah-mudahan kita menjadi terbiasa berkata benar atau diam. Semoga pula Allah ridha hingga akhir hayat nanti, saat ajal menjemput, lisan ini diperkenankan untuk mengantar kepergian ruh kita dengan sebaik-baik perkataan yaitu kalimat tauhiid "laa ilaha illallah" puncak perkataan yang menghantarkan ke surga.

Reproduction in whole or in part in any form
or medium without express written permission of Program Ekstensi FEUA is prohibited

Peduli ..Alumni

Alumni yang ingin berpartisipasi dapat menyalurkannya melalui ; Taplus BNI 46 Cabang Imam Bonjol Padang, No. Rek. 107.000926060.901 atau tabungan Bank Mandiri Cabang Padang Lapangan Imam Bonjol No. rek. 111.0002094486 a.n Yunisfar CQ. Ika Alumni FEUA

Mutiara Hikmah

Hadis Pilihan
Hadis 40
Dari Ibn Umar r.a., katanya :
" Rasulullah SAW telah memegang bahuku dan bersabda :
' Anggaplah dirimu di dunia ini sebagai seorang perantau, atau pengembara. ' Maka Ibn Umar berkata :
"Jika engkau berada di waktu petang, maka janganlah engkau menunggu pagi. Dan jika engkau berada di waktu pagi maka janganlah engkau menunggu petang. Gunakanlah waktu sihatmu sebelum datang waktu sakit. Dan gunakanlah waktu hidupmu sebelum datang waktu mati. "

Kebahagiaan kaum intelektual bersifat permanen, sementara kebahagiaan hati hanya sementara. (Hendry David Thoreau)

Kafe Mak Uniang

- Para tokoh telah berkomentar mengenai perlunya Persatuan Alumni
- Hendaknya pada Temu & Mubes Alumni ini terbentuk Perngurus +AD dan ART

LINK

Pemda
Prog. Ekstensi
Gebu Minang
Rantau.net
Semen Padang
BKPMD

Copyright © 2002-2003 Panitia Temu Alumni FEUA All Rights Reserved